Selasa, 07 November 2017

MATERI IPS BAB 5 PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

MATERI IPS BAB 5 PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA


Pengertian sosial adalah rangkaian norma, moral, nilai dan aturan yang bersumber dari kebudayaan suatu masyarakat atau komuniti yang digunakan sebagai acuan dalam berhubungan antar manusia. Pengertian budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Pengertian perubahan  sosial adalah perubahan struktur dan fungsinya. Perubahan sosial sangat berkaitan erat dengan perubahan kebudayaan dan seringkali perubahan sosial berakibat pada perubahan budaya. Maka Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Ataupun menurut berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa pengertian sosial budaya dapat diartikan sebagai berikut :
-     Menurut Max Weber ; perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur (dalam buku Sociological Writings).
-        Menurut W. Kornblum ; perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama (dalam buku Sociology in Changing World).

1.      Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya

a.   Perubahan secara lambat dan perubahan secara cepat (dilihat dari waktu)
Perubahan secara lambat = evolusi,
 yaitu perubahan yang terjadi dalam waktu lama.
Ciri-cirinya:
•    Memerlukan waktu lama
•    Perubahannya kecil
•    Perubahan tidak disadari oleh masyarakat
•    Tidak diikuti oleh konflik atau menimbulkan kekerasan. Contoh: perubahan mata pencaharian masyarakat.
Perubahan Secara Cepat = Revolusi, yaitu perubahan yang terjadi dalam waktu sangat cepat. Ciri-cirinya:
•    Membutuhkan waktu singkat
•    Perubahannya besar karena menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan
•    Perubahan disadari/direncanakan
•    Seringkali diikuti oleh kekerasan dan menimbulkan konflik. Contoh: revolusi Indonesia tahun 1945, reformasi Indonesia tahun 1998, revulusi Prancis dan Inggris.
b. Perubahan yang Pengaruhnya Kecil dan Pengaruhnya Besar
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang tidak membawa pengaruh langsung bagi kehidupan masyarakat. Contoh: Perubahan mode pakaian, gaya potongan rambut, dan sebagainya.
Perubahan yang membawa pengaruh besar adalah perubahan yang membawa pengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat karena perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial budaya masyarakat. Contoh: Industrialisasi membawa pengaruh pada hubungan kerja , lembaga kemasyarakatan, system pemilikan tanah, pelapisan social, hubungan kekerabatan, dan lain-lain.
c. Perubahan yang Dikehendaki/Direncanakan dan Perubahan yang Tidak Direncanakan
Perubahan yang dikehendaki/direncanakan = pembangunan adalah perubahan yang sudah diperkirakan sebelumnya oleh pihak-pihak tertentu yang ada dalam masyarakat. Perubahan yang tidak dikehendaki/tidak direncanakan adalah perubahan yang tidak diperkirakan adalah perubahan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Biasanya perubahan yang tidak dikehendaki muncul sebagai dampak dari perubahan yang direncanakan.

2.        Dampak Perubahan Sosial Budaya

Adanya perubahan sosial budaya secara langsung atau tidak langsung akan memberikan dampak negatif dan positif.

a. Akibat Positif
Perubahan dapat terjadi jika masyarakat dengan kebudayaan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan. Keadaan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan disebut adjusment, sedangkan bentuk penyesuaian dengan gerak perubahan disebut integrasi.
Hasil gambar untuk contoh gambar positif sosial budaya
contoh gambar positif sosial budaya. WNA yang mempelajari musik kesenian sunda yakni angklung.

b.  Akibat Negatif
Akibat negatif terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu menyesuaikan diri dengan gerak perubahan. Ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan disebut maladjusment. Maladjusment akan menimbulkan disintegrasi. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan sosial budaya dapat dilihat dari perilaku masyarakat yang bersangkutan.
Apabila perubahan sosial budaya tersebut tidak berpengaruh pada keberadaan atau pelaksanaan nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan positif. Namun, jika perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau berpengaruh pada nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan negatif.
Hasil gambar untuk gambar penyimpangan sosial budaya
contoh gambar penyimpangan sosial budaya.
3.        Faktor Pendorong / Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial dan Budaya

Faktor Intern antara lain:
  • Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
  • Adanya Penemuan Baru:
1.      Discovery: penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada
2.      Invention : penyempurnaan penemuan baru
3.      Innovation /Inovasi: pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada. Penemuan baru didorong oleh : kesadaran masyarakat akan kekurangan unsure dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota masyarakat
  • Konflik yang terjadii dalam masyarakat
  • Pemberontakan atau revolusi
Faktor ekstern antara lain:
  1. perubahan alam
  2. peperangan
  3. pengaruh kebudayaan lain melalui difusi(penyebaran kebudayaan), akulturasi ( pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi)
Hasil gambar untuk mata pencaharian nelayan
contoh gambar perubahan alam. Nelayan yang kembali melaut ketika kemarau tiba.




Hasil gambar untuk contoh gambar perang


contoh gambar peperangan.












Jadi menurut Soerjono Soekanto faktor pendorong perubahan sosial adalah:
  1. sikap menghargai hasil karya orang lain
  2. keinginan untuk maju
  3. system pendidikan yang maju
  4. toleransi terhadap perubahan
  5. system pelapisan yang terbuka
  6. penduduk yang heterogen
  7. ketidak puasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu
  8. orientasi ke masa depan
  9. sikap mudah menerima hal baru.

4.     Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya

a.      Kurangnya hubungan terhadap masyarakat lain, contoh; Suku-suku bangsa yang masih
dipedalaman.
b.     Pendidikan yang terbelakang
c.      Masyarakat yang bersikap tradisional; mempertahankan tradisi, penguasa yang konservatif.
d.     Adanya kepentingan yang tertanam dengan kuat sekali pada sekelompok orang (vested interest)
Contoh: Kelompok yang sudah mapan biasanya tidak mengkehendaki terjadinya perubahan karena takut posisinya terancam, takut hidup susah.
e.      Ketakutan akan terjadinya disintegrasi.
f.       Prasangka buruk terhadap unsur budaya asing.
g.      Hambatan ideologis, contoh; adanya anggapan bahwa suatu perubahan bertentangan dengan suatu ajaran agama tertentu dan lain lain.

5.   Macam-macam Proses Perubahan Sosial Budaya

a.      Akulturasi
Akulturasi adalah proses pertemuan unsure-unsur dari berbagai kebudayaan yang bersedia yang dikuti dengan pencampuran unsur-unsur tersebut. Misalnya proses pencampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi.
b.     Asimilasi
Asimilasi adalah suatu penyesuaian atau peleburan sifat-sifat asli yang dimiliki oleh suatu masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda.
c.      Difusi
Difusi adalah proses penyebaran atau perembesan suatu unsur budaya kepada orang lain dan suatu kelompok masyarakat kedalam masyarakat lainnya.
Difusi ada dua yaitu:
•    Difusi Primer adalah penyebarluasan unsure-unsur kebudayaan baru dalam masyarakat asal kebudayaan tersebut.
•    Difusi Sekunder adalah proses penyebarluasan unsure-unsur kebudayaan suatu masyarakat kedalam masyarakat lain.
d.     Discovery =  penemuan sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak ada
e.     Invenion adalah usaha yang disengaja dan sungguh-sungguh untuk memperoleh hal-hal baru
f.      Inovasi adalah proses perubahan kebudayaan yang terjadi dalam waktu yang tidak lama.
g.      Modernisasi adalah proses perubahan tradisi, sikap dan system nilai dalam rangka menyesuaikan diri dengan kemajuan yang telah dicapai oleh bangsa lain
         sebuah modernisasi memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu :
1.       Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat.
2.       System administrasi Negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
3.       Adanya system pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu.
4.       Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
5.       Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
6.       Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.
h.     globalisasi adalah proses penyebaran unsure-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik.